Berita

    Jangan Terpancing! Cara Meredakan Emosi di Jalan Raya

    Emosi di jalan raya seringkali dirasakan oleh pengendara dikarenakan berbagai sebab. Mulai dari pengendara yang merebut lajur orang lain, pengendara yang menerobos lampu merah, hingga pengendara yang tiba-tiba berbelok tanpa menggunakan lampu sein.

    Emosi tersebut akan memberi dampak negatif bagi keseharian si pengendara apabila tidak bisa meredakan dan mengontrol emosi. Terlebih jika emosi memicu efek domino yang berisiko membahayakan pengendara satu dengan lainnya.

    Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara meredakan emosi ketika sedang berkendara di jalan raya. Anda bisa menerapkan cara berikut ini agar tidak terpancing emosi dan dapat berkendara dengan aman.

    10 Cara Meredakan Emosi di Jalan Raya

    Cara-cara berikut ini akan membantu Anda menjadi pengendara yang bertata krama dan pandai mengendalikan emosi untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan ketika melakukan perjalanan.

    • Ubah Pola Pikir

    Anda bisa mulai berpikir bahwa jalan raya merupakan milik seluruh pengendara. Sehingga, Anda pun paham bahwa antar sesama pengguna jalan harus bisa berbagi jalanan ketika berkendara.

    • Biasakan Diri dengan Macet

    Macet menjadi pemicu pengendara bertindak secara agresif maupun tersulut emosi ketika di jalan raya, terutama di kota-kota besar. Maka dari itu, Anda bisa membiasakan diri dengan menganggap macet adalah hal yang biasa dan memang harus Anda lalui agar bisa sampai ke tempat tujuan.

    • Ajak Teman Mengobrol

    Apabila Anda berkendara bersama teman, maka jadikan waktu menunggu ketika macet sebagai sesi mengobrol agar tidak membosankan. Saling lempar candaan dan membicarakan topik ringan yang tidak sensitif adalah ide yang bisa Anda terapkan.

    • Gunakan Teknik Defensive Driving

    Anda bisa menekan untuk tidak emosi di jalan dengan memakai teknik defensive driving, atau berkendara secara defensif. 

    Teknik tersebut bisa Anda terapkan dengan berpikiran positif, lalu menaati peraturan lalu lintas, tidak berkendara dengan terburu-buru, dan mau mengalah demi pengguna jalan yang lain.

    • Tidak Mudah Terprovokasi

    Untuk menghindari diri dari terpancing dan terprovokasi oleh pengendara lain yang emosional, Anda bisa mengalah dan memberikan jalan bagi pengendara tersebut. Sebab risikonya pun cukup berbahaya, terutama bila jalanan sedang ramai.

    • Mendengarkan Musik

    Pilih musik yang bertempo pelan dengan suara yang lembut. Musik tipe pelan tersebut akan membantu Anda merasa tenang dan meregulasi diri agar emosi tetap stabil.

    • Manajemen Waktu yang Baik

    Sebelum berkendara, sebaiknya Anda menghitung waktu yang Anda butuhkan selama perjalanan beserta rute jalan yang akan Anda ambil. Jadi, Anda tahu medan jalanan yang dilewati dan tidak berkendara secara agresif maupun terburu-buru.

    • Hindari Membawa Alat yang Tajam

    Meskipun berdalih sebagai perlindungan diri dan untuk berjaga-jaga, membawa alat tajam ataupun senjata api tidak dianjurkan. Sebab keberadaan alat tersebut akan mengundang sifat agresif bagi pengendara.

    • Gunakan Sopir Pribadi atau Transportasi Umum

    Bila Anda cenderung tidak tahan dengan kemacetan, pilihannya adalah memberikan kemudi kepada pihak lain yang terpercaya. Bila Anda memiliki sopir pribadi, maka sebaiknya gunakan jasanya untuk mengantarkan Anda ke tempat tujuan.

    Opsi kedua adalah menggunakan transportasi umum seperti taksi hingga bus, agar Anda bisa menikmati jalanan dan mengurangi kejenuhan.

    • Memastikan Mobil dalam Kondisi Fit

    Bila mobil berulah, seperti mogok, ban kempis, hingga bensin menipis, maka risiko Anda mudah emosi saat di jalan pun meningkat. Maka dari itu, rutin servis mobil Anda dan cek ulang kondisinya sebelum bepergian adalah cara wajib yang harus Anda lakukan.