Berita

    Jangan Sampai Salah Isi Tekanan Angin Untuk Ban Mobil, Ini Tekanan Ban Mobil Yang Ideal

    Ban merupakan satu-satunya komponen pada mobil yang langsung bersentuhan dengan permukaan jalan. Ban mengandalkan tekanan angin yang pas untuk mendukung kinerja optimalnya. Tekanan ban sangat penting karena ia berfungsi menahan beban mobil, sekaligus melibas permukaan jalan yang kita tahu tidak sepenuhnya mulus. Apalagi untuk jalur-jalur tertentu yang cukup ekstrim. Berkaitan dengan itu, tekanan angin pada ban harus diperhatikan setiap kali akan memulai perjalanan.

    Tekanan ban pada mobil berbeda-beda sesuai dengan spesifikasinya. Untuk itu, pengemudi perlu mengetahui berapa tekanan angin semestinya pada ban mobil yang dikendarai, sehingga perjalanan lebih aman dan terkendali. Pentingnya tekanan angin pada ban, membuat pabrikan telah menentukan standar tekanan angin yang disertakan dalam book manual maupun frame pilar pintu depan kanan mobil pintu sopir.

    Tekanan Angin Ban yang Tepat

     Kebanyakan dari pengemudi di Indonesia, tak terlalu memperhatikan tekanan ban. Padahal jika tekanan ban tak sesuai, akan sangat mengganggu performa mobil di atas permukaan jalan.Tekanan angin ban mobil, biasanya disesuaikan dengan bobot mobil. Sebagai standar untuk mobil MPV atau SUV yang menggunakan pelek standar, tekanan bannya adalah 30-35 Psi

    Sementara untuk ukuran yang lebih besar lagi, seperti mobil komersial atau yang lainnya yang mengaplikasikan ban berukuran ring 17 dengan profil ban 40 atau 45, tekanan angin yang disarankan yakni antara 35-40 Psi.

     Risiko Tekanan Angin Tak Sesuai

    Yang perlu menjadi catatan bagi pengendara adalah tekanan ban tidak boleh berlebihan dan tidak boleh berkurang. Alasannya ketika tekanan ban berlebihan akan mengganggu pengereman saat mobil ada di jalan licin. Slip bisa terjadi dan berisiko untuk keselamatan. Ban yang dengan tekanan berlebih melampaui standarnya 5 hingga 10 Psi, dalam kondisi tertentu bisa meledak dan ini akan sangat berbahaya ketika mobil sementara dioperasikan dalam kecepatan tertentu. Ban yang kekurangan angin membuat mobil tidak bergerak maksimal. Biasanya ban mobil dengan tekanan angin rendah atau kurang membuat seluruh permukaan ban akan menapak di permukaan aspal sehingga daya gulirnya menurun. Hal ini membuat laju mobil terhambat. Hal ini akan memaksa mesin harus bekerja lebih berat, karena mobil bergerak tidak sesuai dengan tenaga yang disuplai. Kerja mesin yang semakin berat, praktis membuat konsumsi bahan bakar lebih banyak, yang mengakibatkan mobil lebih boros.

    Dalam sejumlah literatur otomotif, mobil yang dikendarai dalam kondisi tekanan angin yang kurang akan mengakibatkan efisiensi bahan bakar menjadi berkurang 5%. Jika bensin boros, salah satu komponen yang perlu diperiksa adalah tekanan angin ban. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kekurangan atau kelebihan tekanan angin ban akan membuat mobil tidak stabil dan limbung, apalagi pada saat mobil melaju kencang. Saat pengereman atau akselerasi bisa saja terjadi ketidakstabilan yang menyebabkan kecelakaan.